Tembakau Gorila Mulai Masuk Puncak
jpnn.com - jpnn.com - Bandar-bandar besar rupanya membidik kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sebagai pasar narkoba. Akhir pekan kemarin, Jumat (27/1), dua karung besar berisi ganja sintetis atau dikenal dengan sebutan tembakau gorila ditemukan tergeletak di parit sebuah vila, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Ketua RT setempat, Tatang Senjaya, adalah yang pertama kali menemukan dua karung tembakau gorila tak bertuan itu. Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Tatang sedang melintas di Jalan Pasir Angin, dimana ia melihat dua karung besar tergeletak di dalam parit, depan sebuah vila.
“Saya awalnya baru pulang dari Gadog, pagi-pagi. Lalu ada benda mencurigakan. Sebagai Ketua RT, saya mencoba melihat isinya, saya sobek. Isinya persis tembakau,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (29/1).
Curiga dengan keberadaan dua karung tembakau itu, Tatang langsung melaporkan temuan itu ke polisi. Tak berapa lama, Kapolsek Megamendung AKP Adam Muchamad turun langsung meninjau lokasi.
“Memang ini adalah tembakau gorila jenis Ganesha. Bahasa ilmiahnya AB-CHMINACA,” jelas AKP Adam.
Dia mengaku baru kali pertama menemukan narkoba dalam jumlah sebesar itu di wilayahnya. Jika diuangkan, tembakau dengan harga Rp400 ribu per 10 gram dengan berat 11 kilogram itu mencapai Rp440 juta. Kuat dugaan narkoba itu dipasarkan pada pelancong yang mengisi vila-vila sepanjang libur panjang akhir pekan kemarin.
Adam mengatakan, di dalam karung tersebut juga ditemukan stiker dan kemasan dengan ragam ukuran. Temuan itu pun langsung dikoordinasikan dengan Polres Bogor dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota/Kabupaten Bogor untuk ditindaklanjuti. “Kita akan dalami kasus ini dan berkoordinasi dengan Polres Bogor,” ungkapnya.
Terpisah, Humas BNN Slamet Pribadi meminta Polres Bogor langsung membawa temuan itu ke laboratorium untuk memastikan kandungannya. Slamet mengatakan, tembakau yang ditemukan belum tentu mengandung Cannabiod Cyntetic atau umumnya AB-CHMINACA.