Tembok Lapas Kelas IIA Jambi Roboh, Ini Kronologisnya
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Jambi melarikan diri pada Rabu (14/6) dini hari. Penyebabnya adalah robohnya tembok lapas akibat terjangan banjir.
Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Fajar Lase menyatakan, peristiwa itu memang di luar kemampuan petugas untuk mengatasinya. Fajar lantas menjelaskan kronologis robohnya tembok lapas.
Mulanya pada Selasa (13/6) malam tepatnya pukul 21.00 waktu Indonesia barat (WIB), banjir setinggi lutut sudah menggenangi area Lapas Kelas IIA Jambi. “Air menggenangi halaman blok dan beberapa sel yang dihuni WBP,” tuturnya, Kamis (15/6).
Fajar melanjutkan, petugas Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jambi dengan beberapa penjaga turun ke blok-blok hunian lapas untuk mengevakuasi WBP yang berada di dalam sel selepas tengah malam atau sekitar pukul 00.30 WIB. Sekitar pukul 01.00, katanya, ketinggian banjir sudah mencapai pinggang orang dewasa.
Hal itu menyebabkan pagar ornamen dan tembok luar Lapas Kelas IIA Jambi roboh. Beruntung, petugas sebelumnya sudah bergerak cekatan dengan mengevakuasi WBP. “Dengan memindahkan WBP wanita ke Rudenim (rumah detensi imigrasi, red),” ucapnya.
Sayangnya, terdapat beberapa oknum WBP yang memanfaatkan situasi itu untuk mencoba melarikan diri dengan berenang ke sungai. Petugas sudah mencoba untuk mencegah napi yang hendak kabur.
Namun, saat itu kondisinya sudah gelap gulita karena listrik padam. Akibatnya, 41 WBP melarikan diri.
Fajar menuturkan, posisi Lapas Kelas IIA Jambi memang berada di dataran rendah dan dilewati aliran sungai. Maka bila terjadi bencana banjir, lapas menjadi tempat tumpahan arus air dari Kecamatan Kota Baru. “Kejadian ini murni karena bencana alam banjir,” tuturnya.