Temui Dukun Banten, Tidur di Kuburan dan Goa
jpnn.com - JAKARTA -- Pelarian Pago Satria Permana salah satu kawanan pembunuh Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, telah berakhir.
Sopir angkot K 44 jurusan Kampung Rambutan-Komsen ini ditangkap di Kampung Ciseket, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (8/11).
Banyak kisah unik pria kelahiran Jakarta 20 Juni 1972 itu selama pelarian.
Kepala Unit V Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Komisaris Polisi Antonius Agus menerangkan bahwa pria yang masuk Daftar Pencarian Orang sejak 9 Oktober 2013 itu sempat mendatangi seorang dukun di Banten.
Bahkan, dia sempat berdoa di kuburan supaya tak ditangkap polisi setelah sebelumnya mendengar rekan-rekan mereka sudah diringkus aparat.
"Dia sempat tidur empat hari empat malam di kuburan yang sama (di Banten), sambil berdoa supaya selamat dan tidak ditangkap," kata Antonius Agus dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (8/11) didampingi Kabid Humas Kombes Rikwanto.
Antonius membeberkan bahwa setelah ikut dalam pembunuhan Holly, Pago pada 1 Oktober 2013 bertemu dengan tersangka Surya Hakim dan Abdul Latif di Cibinong. Di sana Pago mendapatkan bagian uang Rp 130 juta untuk menghabisi nyawa Holly.
Pago mendapat jatah Rp 40 juta, tersangka lain Ruski Rp 40 juta serta Rp 50 juta untuk keluarga El Risky Yudhistira, yang tewas di Tempat Kejadian Perkara.