Temui Menkopolhukam RI, Jaksa Agung Australia Bahas Kerjasama Intelijen
George mengungkapkan, untuk menjaga keamanan kawasan maka Indonesia dan Australia telah menyepakati adanya implementasi formal berupa unit kerja gabungan, salah satunya dengan membentuk Dewan Menteri ini.
"Seharusnya kedua negara semakin sering berbagi informasi intelijen dalam hal penangkalan terorisme yang menguntungkan keduanya."
Kerjasama intelijen yang dibahas kedua negara termasuk diskusi teknis bilateral yang berkelanjutan oleh para pejabat senior, untuk meningkatkan pemahaman tentang arus keuangan terlarang dalam melawan pendanaan teroris.
Pertemuan perdana Dewan Menteri Indonesia-Australia di Jakarta ini menghasilkan 3 poin utama kerjasama.
"Yang pertama menyangkut masalah Counter-terrorist. Yang kedua kita bicara masalah Cyber security, kemudian yang ketiga kita bicara Intelligence cooperation," terang Menkopolhukam RI, Luhut Pandjaitan.
Para Menteri kedua negara menyoroti perlunya peningkatan kerjasama dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh teroris asing bagi keamanan domestik dan regional.
Menkopolhukam tak membantah bahwa pertemuan Dewan Menteri ini juga sempat membahas aliran dana teroris dari Australia hasil temuan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Indonedia).
"Masalah itu tidak detil dibahas tapi nanti ada pertemuan teknis di bawah. Nantinya, kerjasama ini tak hanya soal berbagi data intelijen tapi ada juga pelatihan. Memperdalam dan memperkuat hubungan baik yang sudah kita bina," jelasnya.