Temukan Arsiran Lambang PKI di Uang Rp 2.500
KOLEKTOR mata uang sudah jamak ditemui di masyarakat. Namun, hanya sedikit di antara mereka yang menekuni ilmu tentang mata uang. Alim Artadjaja Sumana adalah satu di antara ilmuwan langka itu.
----------
BAYU PUTRA, Jakarta
---------
TEGAS dan berapi-api. Itulah gaya khas Alim Artadjaja Sumana setiap diajak berbicara mengenai numismatika atau ilmu mengenai mata uang. Keahliannya di bidang itu membuat dia berbeda dari kebanyakan kolektor mata uang. Pada usianya yang sudah lebih dari separo abad, dia terus berusaha keras mendata seluruh mata uang yang pernah ada di Indonesia.
Alim merupakan satu di antara sedikit numismatis (sebutan untuk ahli mata uang) yang disegani di Indonesia. Namanya hampir selalu ada dalam setiap seminar yang membicarakan mata uang. Meski juga termasuk kolektor uang kuno, Alim lebih dikenal karena kepakarannya itu.
Dua kali kuliah, putra asli Betawi tersebut membuat skripsi bertema mata uang. Sekilas, karya ilmiah itu tidak cocok dengan bidang yang diambilnya saat kuliah. Yang pertama bertema numismatika dan notafili yang dibuat semasa kuliah di Jurusan Bahasa Inggris Unika Atma Jaya pada 1977-1979.
Skripsi kedua yang berjudul The Trading of Old Money dibuat ketika Alim menempuh ilmu di Akademi Bahasa Inggris Niaga (ABIN) Bina Arta Jakarta pada 1981"1983. Sejak itu, dia terus mendalami spesialisasi mata uang lokal Indonesia hingga saat ini.
Ketertarikan Alim terhadap mata uang Indonesia mulai tumbuh saat masih kanak-kanak. Dia bercerita, awalnya secara tidak sengaja pada 1960 dirinya diajak ayah ke kantor. Tidak sengaja, dia melihat segepok uang kertas di laci sang ayah. Bentuk dan gambarnya unik, sehingga menarik perhatian anak-anak yang melihat. Tidak terkecuali bagi Alim kecil.
"Saya langsung pengin melihat lebih dekat," tuturnya saat ditemui di rumahnya, kawasan Jakarta Utara, Minggu (4/8).
Rasa ingin tahu itu semakin kuat saat Alim duduk di bangku kelas 5 SD. Pada peringatan Hari Kemerdekaan di sekolah, para guru memamerkan berbagai mata uang kuno di kelas. Dari situlah Alim selalu mencari tahu segala hal yang terkait dengan mata uang.
Bahkan, saking penasarannya terhadap mata uang, saat duduk di kelas 2 SMP di Jakarta, Alim nekat membolos sekolah agar bisa melihat pameran mata uang di gedung Bank Indonesia yang tidak jauh dari sekolahnya.