Tentang PKI, Ribka Tjiptaning, Reza Rahadian dan Okky Asokawati
Dengan topangan ibunya mengajar les piano, Okky berkarier sebagai peragawati, yang kerap dilakukannya sembari mengunjungi ayahnya di tahanan.
"Okky tak memilih ayahnya jadi komandan G30S, tetapi faktanya demikian. Okky sendiri bukan komunis dan bahkan solehah. Tak ada skandalnya sebagai bintang film, sebagai anggota DPR juga diteladani. Bukunya tak dipermasalahkan orang karena judulnya Jangan Menoleh Ke Belakang. Beda sama Ribka. Padahal ayahnya orang kedua di G30S, tetapi ini bukan salah Okky sehingga ayahnya ditangkap dan ditahan," ulasnya.
Satu lagi kisah datang dari Reza Rahadian, seorang aktor terkenal yang memiliki nenek bernama Fransisca Casparina Fanggidaej.
Neneknya itu merupakan anggota Parlemen Indonesia yang kebetulan di tahun 1965 sedang berada di Beijing.
Mengetahui situasi politik terkait PKI saat itu, Fransisca memilih bertahan. Dia tak kembali supaya anak serta keluarganya tak dikaitkan dengan PKI.
Menurut Asvi, Fransisca sudah berjuang untuk kemerdekaan RI dan ikut terlibat di perjuangan 10 November 1945 di Surabaya.
"Dia dekat Soekarno, dan takut pulang. Selama 20 tahun di Tiongkok, lalu minta suaka ke Belanda. Dari sana dia mengabarkan ke keluarganya bahwa dia masih hidup. Bayangkan dia memendam rahasia 20 tahun. Bayangkan hidup anaknya di Indonesia. Dia khawatir kalau anaknya dia beritahu pada 1965, anak-anaknya ditangkap," kata Asvi.
Bagi Asvi, sama seperti anak keluarga terkait pemberontakan DI/TII, PRRI/Permesta, dan RMS, seharusnya anak-anak keluarga yang dikaitkan PKI tak menjadi korban.