Tentang PKI, Ribka Tjiptaning, Reza Rahadian dan Okky Asokawati
Lebih lanjut, ujar Asvi, Ribka tidak pernah menuliskan dalam bukunya soal 85 persen anggota PDIP ialah PKI.
Tuduhan seperti itu, kata dia, ialah fitnah yang bisa berujung pidana.
"Tak ada sama sekali di buku itu bahwa 85 persen PDIP itu PKI. Kalau ada yang menyatakan itu, harusnya dia diadili. Ini perlu ditekankan, meskipun orang tuanya dituduh PKI, anaknya belum tentu. Jadi hemat saya, jangan ada lagi tuduhan PKI di DPR atau di partai tertentu," lanjut dia.
Pria asal Bukittinggi itu menerangkan, sangat sulit PKI tetap tumbuh di Indonesia. Pasalnya, di Indonesia berlaku TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 yang melarang penyebarluasan ajaran komunisme.
"Kalau ortunya PKI atau ormas kiri, anaknya tak otomatis menganut komunis. Terlebih lagi, ajaran itu tak bisa lagi dikembangkan di Indonesia," lanjut Asvi.
Asvi lalu membandingkan kisah Ribka dengan Okky Asokawati, mantan anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini pindah ke Partai Nasdem.
Okky ialah anak dari AKBP Anwas Tanuamidjaja. Anwas dianggap sebagai orang kedua setelah Letkol Untung, dalam peristiwa G30S/PKI.
Okky pun mengalami penderitaan yang sama dengan Ribka karena ayahnya ditahan belasan tahun.