Tentara India dan Tiongkok Gontok-gontokan di Himalaya, Indonesia Dukung Siapa?
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah ikut memperhatikan eskalasi konflik antara India dengan Tiongkok di Pegunungan Himalaya. Indonesia berharap kedua belah pihak bisa menyelesaikan masalah lewat dialog.
“Indonesia menyeru kedua negara agar menahan diri dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk dialog dan penyelesaian sengketa secara damai,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/6).
Menyebut India dan Tiongkok sebagai teman dekat Indonesia, Retno menyatakan bahwa hubungan baik dan produktif antara kedua negara menjadi kepentingan semua negara di kawasan Indo-Pasifik serta dunia.
“Keduanya juga merupakan negara kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” ujar Retno.
Hubungan India dan Tiongkok kembali memburuk setelah bentrokan antara tentara kedua negara di Lembah Galwan, wilayah Himalaya, pada Selasa (16/6).
Angkatan Darat India mengatakan 20 tentaranya tewas, sedangkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok membenarkan adanya “konfrontasi fisik yang disertai kekerasan” di wilayah perbatasan itu, meskipun tidak menyebut jumlah korban.
Memanasnya situasi di perbatasan tersebut dipicu ketegangan selama beberapa bulan terakhir karena India membangun jalan di Ladakh, di sepanjang Garis Kendali Aktual, yang merupakan perbatasan de facto.
Tindakan itu membuat Tiongkok berang dan mengerahkan tentaranya serta membangun infrastrukturnya sendiri di wilayah sengketa.