Terancam Angket, Ahok Beber Anggaran Siluman Usulan DPRD
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membeber temuan tentang anggaran siluman yang diajukan DPRD DKI Jakarta ke dinas pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015. Gubernur yang tengah terancam dengan penggunaan hak angket oleh DPRD itu menyebut anggaran yang diajukan para wakil rakyat di DKI tidak masuk akal.
Salah satu yang dicontohkan Ahok adalah pengadaaan uninterruptible power supply (UPS) yang jumlahnya mencapai Rp 6 miliar. Ia membandingkan dengan harga genset yang hanya ratusan juta rupiah.
"Ini yang disebutin temuan siluman. Gila enggak, beli UPS untuk sekolah sampai Rp 6 miliar. Genset paling gede saja Rp 150 juta," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/2).
Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, anggaran siluman di Dinas Pendidikan DKI yang disusupkan DPRD itu memang sudah ditolak oleh kepala dinas. “Tapi, di dalam versi tanda tangan mereka (APBD versi DPRD) keluar angka-angka seperti ini. Pantas enggak beli barang-barang kayak itu, sementara sekolah begitu jelek. Itu kan enggak pantas," tandasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, anggaran siluman itu tidak hanya ditemukan di dinas pendidikan. “Belum lagi dinas pariwisata, dinas yang lain, semua," ucapnya.
Ahok menyebut anggaran siluman itu mencapai Rp 12,1 triliun. Anehnya, kata Ahok, dirinya dianggap tidak beretika karena tidak menyetujui anggaran itu. "Ahok tidak setuju ini tidak beretika, yang setuju ini beretika," ujarnya.
Untuk mencegah adanya anggaran siluman, Ahok berusaha menerapkan e-budgeting. "Makanya kenapa saya ngotot e-budgeting, kalau enggak di e-budgeting (anggarannya bisa tiba-tiba) nongol lagi sendiri," tandasnya. (gil/jpnn)
Berikut anggaran siluman di Dinas Pendidikan DKI: