Terapkan Smart Farming, Petani Milenial Tingkatkan Pembangunan Pertanian
jpnn.com, BOGOR - Pembangunan pertanian akan berjalan lebih optimal jika didukung dengan SDM berkualitas.
Untuk itu, Kementerian Pertanian terus mendorong Petani Milenial menerapkan smart farming dalam menggenjot pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementerian Pertanian berkomitmen tinggi mencetak 2,5 juta petani milenial.
Karenanya, Mentan SYL terus mendorong generasi muda milenial untuk mengembangkan dunia agribisnis yang menjanjikan baik di pasar domestik atau internasional
"Karena, keberadaan petani milenial memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan pertanian Indonesia. Ditambah lagi pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya.
Mendukung hal tersebut, langkah konkret yang dilakukan Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, antara lain dengan mengadakan Pelatihan Smart Farming Program YESS dan Millennial Agriculture Forum (MAF) yang rutin dilaksanakan setiap pekan bagi generasi milenial.
Kegiatan Pelatihan Agribisnis Smart Farming dilaksanakan 19 hingga 27 Februari 2022, dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak empat puluh (40) orang.
Pelatihan diikuti 40 orang yang berasal dari lokasi program YESS. Tujuan dari Pelatihan Agribisnis Smart Farming ini adalah untuk mencetak pengusaha pertanian milenial di bidang smart farming yang mampu akses pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR), menerapkan Teknologi Smart Farming; serta membentuk kemitraan usaha Agribisnis dan bertempat di Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor, Jawa Barat.