Terapkan Smart Farming, Petani Milenial Tingkatkan Pembangunan Pertanian
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan tantangan bidang pertanian saat ini ialah peningkatan konsumsi pangan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
"Sehingga, pertanian harus mampu memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan baik secara lokal maupun global," katanya dalam MAF dan Penutupan Pelatihan Smart Farming yang mengangkat tema 'Digital Technology for sustainable Urban Farming', Sabtu (26/2).
Dikatakannya, peran strategis sektor pertanian ialah sebagai penyerap tenaga kerja, penyedia bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sumber devisa, sumber bahan pangan, serta pendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi.
"Oleh karena itu, pertanian harus didukung oleh kemampuan SDM-nya," ujar dia.
Dedi mengatakan sektor pertanian dalam masa pandemi Covid-19 menunjukkan performa yang baik dibandingkan sektor lain.
"Artinya, perkembangan dunia pertanian di Indonesia harus selalu dikembangkan dan update dengan perkembangan teknologi sehingga visi dalam mewujudkan ketahanan pangan dapat tercapai," katanya.
Ditambahkannya, permasalahan pertanian Indonesia saat ini ialah masih rendahnya kemampuan petani, peternak, dan pekebun dalam memanfaatkan teknologi dan mengakses informasi, kurangnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian.
"Generasi muda harus minat terhadap sektor pertanian dan yakin bahwa pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh," ujarnya.