Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terbatasnya Pasokan Chip Komputer Akibat Invasi Rusia Sebabkan Harga Mobil di Australia Lebih Mahal

Selasa, 22 Maret 2022 – 23:55 WIB
Terbatasnya Pasokan Chip Komputer Akibat Invasi Rusia Sebabkan Harga Mobil di Australia Lebih Mahal - JPNN.COM
Pasok chip komputer dan juga invasi Rusia ke Ukraina mempengaruhi produksi mobil di dunia sekarang ini. (ABC News: Matt Roberts)

Perusahaan mobil Eropa tampaknya yang lebih menderita dibandingkan pabrik asal Asia, dengan Tiongkok sekarang sudah mencapai produksi seperti sebelum pandemi lagi, menurut data dari Datium Insights.

Dibandingkan tahun 2019, produksi mobil di Amerika Serikat turun 41 persen, di Jerman turun 31 persen dan di Inggris juga turun, sebanyak 36 persen.

"Kami memperkirakan merek-merek mobil Eropa yang mengandalkan pengiriman dari Eropa akan mengalami kesulitan besar untuk pengiriman mobil ke Australia sepanjang tahun 2022," kata Kepala Bidang Produksi dan Data Bisnis Datium Insights Tanim Ahmed. 

Pembuat mobil asal Jerman BMW juga menurunkan produksinya di pabrik mereka dan menghilangkan teknologi layar sentuh dari beberapa model mobil mereka karena kurangnya chip komputer.

Perusahaan tersebut juga memperingatkan bahwa masalah pengiriman juga akan terganggu karena invasi Rusia ke Ukraina dan memperkirakan krisis chip ini terus berlanjut di tahun 2022.

Sarah Hunter dari KPMG mengatakan Ukraina adalah produsen utama neon yang merupakan komponen utama pembuatan microchip.

"Neon adalah bahan yang paling penting dalam membuat chip. Bahan itu tidak bisa digantikan dengan yang lain," katanya.

"Kita sudah melihat dampak invasi terhadap harga minyak dunia, dan juga terhadap pasar komoditas dan pasokannya juga," katanya.

Bila ingin membeli mobil di Australia, Anda harus menunggu sampai 12 bulan dan mengeluarkan biaya lebih banyak karena dampak invasi Rusia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News