Terbuka saja, Apa Tugas Wakil Rakyat dan Berapa Uangnya
“Jangan sampai hanya karena pemilu situasi ini merusak hubungan (antara caleg dengan calon pemilih) ke depan yang harus tetap ada,” ujarnya.
Selain pemilihan presiden, anggota DPR maupun DPRD, pemilu 17 April 2019 juga memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lembaga utusan daerah ini kebanyakan berasal dari pengusaha, akademisi ataupun warga yang lepas dari keanggotaan partai politik. Salah satu calonnya adalah Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Piatur Pangaribuan.
Baginya punya satu reklame sudah cukup untuk memberi informasi kepada publik jika dirinya maju sebagai calon DPD dari Balikpapan. Selebihnya dia bermain di media-media lain.
Piatur juga lebih banyak meluangkan waktunya untuk bertatap muka dengan warga. Maklum, dia punya target 100 ribu suara. Namun sebagai akademisi, dirinya lebih menyukai pertemuan dalam bentuk forum diskusi.
Membahas isu kekinian, hangat dan langsung mengarah ke pokok persoalan yang dihadapi Balikpapan. “Pun lebih banyak ke organisasi atau lembaga sosial masyarakat yang paham dan sesuai dengan tema diskusi. Jadi bisa lahir sebuah pandangan hingga solusi,” sebutnya.
Kesempatan meraih suara dari calon pemilih kalangan partai politik (parpol) baginya juga terbuka lebar. Meski independen, namun kesempatan bisa datang ketika ada visi dan misi yang sama. Sehingga dirinya juga banyak berinteraksi ke parpol. “Asal tahu batas. Mana kepentingannya jangan sampai masyarakat mencap kami (DPD) juga bagian parpol,” tuturnya.
BACA JUGA: Ayah Angkat Jokowi: Kalau Gak Mau Pilih Tak Masalah, Asal Jangan Fitnah Dia
Sebelumnya, tim riset Kaltim Post melakukan jajak pendapat pada 26-27 Februari lalu. Tajuknya, seberapa efektif gaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Yang masih menerapkan cara lama. Reklame berupa baliho dan spanduk memenuhi sejumlah titik jalan di semua daerah di Kaltim. Bahkan cenderung merusak estetika kota.