TERBUKTI! Prajurit TNI Lebih Atraktif Saat Lestarikan Tarian Adat Kasuari Papua
jpnn.com - JAYAPURA – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan RI-PNG menggelar Tarian Adat Kasuari asal Papua, Selasa (8/3).
Tarian ini dibawakan oleh Komandan Pos Bompay, Lettu Inf. Karno bersama-sama masyarakat. Tarian ini biasanya dilaksanakan pada ada acara serah-serahan mas kawin bila pihak pria ingin melamar seorang wanita.
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G, menuturkan bahwasanya selain tugas pokok melaksanakan pengamanan, seluruh prajurit Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dibawah pimpinan Letkol Inf Aswin Kartawijaya sebagai Komandan Satgas, turut berpatisipasi dalam melestarikan kearifan budaya dan adat istiadat Papua yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG. Salah satunya adalah Tarian Adat Kasuari.
Menurut Berlin, Indonesia merupakan negara yang luas dan negara kepulauan terbesar, dikarenakan negara kepulauan dan struktur geografi, demografi dan kondisi sosial yang berbeda-beda di setiap daerah tersebutlah, maka Indonesia kaya akan adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerah yang menjadi kearifan budaya lokal di daerahnya masing-masing.
Pada kenyataannya, kata Berlin, sekarang banyak masyarakat kita yang secara tidak sadar melupakan adat istiadat dan budaya daerah, terutama para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu pesatnya perkembangan teknologi dan masuknya hal-hal negatif budaya asing. Bila hal tersebut dibiarkan dan tidak kita sikapi, maka bisa saja adat istiadat dan budaya yang kita miliki tinggal cerita dan bahkan sejarahnya pun bisa hilang oleh karenanya Tarian Kasuari ini perlu dipelajari dan dilestarikan,” kata Kolonel Berlin.(fri/jpnn)