Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terduga Teroris Kumpulkan Dana dari Kotak Amal, Begini Kerjanya

Rabu, 18 Agustus 2021 – 11:01 WIB
Terduga Teroris Kumpulkan Dana dari Kotak Amal, Begini Kerjanya - JPNN.COM
Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar Brigjen (Pol) Rudi Tranggono menyatakan terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 pekan lalu mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka dari kotak amal. (Foto ANTARA/HO)

jpnn.com, PONTIANAK - Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kalimantan Barat (Kalbar) pada pekan lalu mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka dari kotak amal.

Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar Brigjen (Pol) Rudi Tranggono menyatakan terduga teroris yang ditangkap kemarin, adalah mereka yang bertugas mencari dana untuk kegiatan-kegiatan melalui kotak-kotak amal yang ada di restoran, masjid-masjid yang tanpa diketahui jika uang itu untuk mendukung kegiatan mereka.

"Mereka yang terlibat jaringan teroris sengaja dipengaruhi dan dicuci otaknya dengan paham-paham radikal sehingga nanti dapat melakukan aksi teror yang dapat meresahkan masyarakat," kata Rudi Tranggono dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu.

Rudi mengatakan padahal niat masyarakat yang menyumbang untuk bersedekah, namun oleh kelompok-kelompok itu malah menggunakan uang sedekah itu untuk kegiatan terorisme.

"Ini sangat bahaya, sehingga semua pihak harus tetap waspada, namun harus optimis karena nawaitu kita untuk bersedekah. Namun harus waspadalah jangan sampai uang sedekah dari masyarakat malah digunakan untuk organisasi teroris," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap cerdas saat bersedekah, kalau ada kotak amal yang mengatasnamakan yayasan yatim piatu atau pondok pesantren harus dicek apakah sudah terdaftar di instansi pemerintah.

Sementara itu, dia meresahkan perkembangan dari paham-paham radikal tersebut.

"Kemarin ada penerimaan untuk tenaga kesehatan, dari 40 orang yang mendaftar setelah diseleksi tinggal sembilan orang, dari sebanyak itu yang tidak paham Pancasila ada tiga orang, dan yang berpaham radikalisme dari hasil TWK (tes wawasan kebangsaan) dan mental ideologi ada enam orang. Artinya anak muda yang tidak paham Pancasila dan radikalisme sekarang sudah banyak," ungkapnya.

Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kalimantan Barat pada pekan lalu mengumpulkan dana untuk kegiatan mereka dari kotak amal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News