Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terganjal BPJS, Pasien Telantar di Rumah Sakit

Patah Tulang, Tak Kunjung Dioperasi

Jumat, 10 Januari 2014 – 09:29 WIB
Terganjal BPJS, Pasien Telantar di Rumah Sakit - JPNN.COM

jpnn.com - PROBOLINGGO - Sajuli, 69, warga Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, sudah empat hari terbaring di RSUD Waluyojati Kraksaan. Hingga kemarin, pasien jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) itu tidak kunjung dioperasi patah tulang. Belum adanya kesiapan dari BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) disebut-sebut menjadi penyebabnya.

Kemarin (9/1) saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo di Ruang Nuri 2 Paviliun Maskin (masyarakat miskin) RSUD Waluyojati, Sajuli tampak terbaring. Karena kaki kirinya patah, dirinya tidak bisa banyak bergerak. Celakanya, kaki kirinya membengkak lantaran tidak kunjung dioperasi.

Ahla Budianto, 44, anak Sajuli, menjelaskan bahwa ayahnya dirujuk ke rumah sakit sejak Senin siang (6/1). Namun, hingga kemarin belum ada tanda-tanda bahwa ayahnya akan dioperasi. Padahal, kondisinya sudah parah dengan patah tulang kaki setelah ditabrak kendaraan bermotor di jalan Desa Kapasan Pajarakan.

"Memang kami di sini dilayani rumah sakit. Tapi, Bapak tidak segera dioperasi. Padahal, kaki Bapak sudah membengkak. Kalau memang Bapak tidak bisa dilayani, biar kami bawa pulang saja," katanya kepada Jawa Pos Radar Bromo ketika ditemui kemarin.

Ahla mengungkapkan, ayahnya adalah pemegang kartu jamkesmas. Namun, saat ditunjukkan kepada dokter, kartu itu dinyatakan sudah tidak berlaku dan harus didaftarkan ke BPJS. Senin itu juga, dia mengurus pendaftaran ke BPJS.

Meski surat dan berkas dari BPJS telah diterima, pihak rumah sakit tetap menolaknya. Alasannya, dana BPJS belum cukup untuk membiayai operasi.

"Saya ini malah bingung. Awal masuk, katanya kami gak perlu ngurus jasa raharja dan cukup jamkesmas. Tapi, sampai sekarang (kemarin, Red) Bapak tidak dioperasi. Alasannya, dokter operasinya tidak ada. Saya harus urus jasa raharja lebih dulu dan daftar ulang lagi," ungkap Ahla menyesalkan.

Dia pun menilai, pasca-beralihnya Jamkesmas ke BPJS, pelayanan di rumah sakit justru semakin ribet. Apalagi selama ini belum ada sosialisasi terkait dengan pelayanan kesehatan ke BPJS tersebut. "Dulu Jamkesmas tidak sulit seperti ini, Mas. Kalau ada yang sakit, mereka bisa dibawa ke rumah sakit dan langsung dilayani," ucapnya.

PROBOLINGGO - Sajuli, 69, warga Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, sudah empat hari terbaring di RSUD Waluyojati Kraksaan. Hingga kemarin, pasien

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close