Terima Kunjungan Gubernur Guizhou, Menko PMK Jajaki Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima kunjungan Gubernur Guizhou, Tiongkok, Sun Zhigang beserta tim, di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Senin (19/6) sore.
Mbak Puan mengapresiasi audiensi Gubernur Sun, yang merupakan tindak lanjut pertemuan pembahasan kerja sama sebelumnya. Diketahui bahwa Menko PMK pernah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Guizhou dan menyampaikan pidato pada event tahunan Guizhao. Tercatat Menko PMK melakukan pertemuan dengan Mr. Chen Min’er, Party Secretary of CPC Guizhou Provincial Committee.
Saat itu, pertemuan membahas potensi kerja sama pendidikan dan pariwisata Provinsi Guizhou dengan RI. Adapun beberapa lokasi yang dikunjungi adalah kawasan pendidikan kejuruan di Kota Qingzhen, Guizhou Big Data Exhibition Center, dan air terjun Huangguoshu.
Gubernur Sun Zhigang menyampaikan bahwa pidato dan kunjungan Menko PMK ke lokasi-lokasi di Provinsi Guizhou memberikan kesan mendalam bagi Provinsi Guizhou. Sun Zhigang menyampaikan tujuan pertemuan kali ini guna membahas lebih lanjut pertukaran dan melanjutkan serta membuka era kerja sama yang baru.
Pada pertemuan ini, Menko PMK sekaligus memperkenalkan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey yang turut mendampinginya. Menko PMK menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang mencari partner kerja sama pariwisata, perikanan, dan pendidikan sekaligus mengharapkan agar Gubernur Sun Zhigang dapat mengunjungi Sulawesi Utara secara langsung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara.
"Tentunya bila kerja sama ini bisa ditindaklanjuti, maka akan lebih baik. Berkaitan dengan pariwisata, saya sempat mengunjungi air terjun Huangguoshu, alamnya sangat mirip Sulut. Oleh karenanya akan saling menguntungkan jika antara Provinsi Sulut dan Provinsi Guizhou bisa menjadi Sister City untuk kerja sama di sektor pariwisata, perdagangan dan perikanan,” ujar Mbak Puan.
Dia menambahkan, perkembangan hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir sangat baik. Menko PMK juga mengungkapkan bahwa Indonesia senang sebagai negara berkembang pertama yang bisa menjalin high level meeting people to people exchange mechanism dengan RRT.
Pertemuan lanjutan yang ketiga, rencananya akan berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah pada November mendatang. Dengan kunjungan Gubernur Sun Zhigang diharapkan mampu mendorong keberhasilan pertemuan ketiga tersebut.
Sementara itu, Gubernur Sun Zhigang mengungkapkan bahwa di sektor pendidikan terdapat kerja sama dengan 15 perguruan tinggi di Indonesia dan sekitar 20 lebih mahasiswa sedang belajar di Guizhou, ini menandakan hubungan kerjasama pendidikan Pemerintah Indonesia dan Guizhou sangat baik. Di bidang pariwisata, sekitar 12 ribu orang Indonesia berkunjung ke Guizhou tahun lalu.
Sementara Gubernur Sulut mengungkap daerahnya mengirim 20 anak untuk belajar bahasa mandarin di Guangzhou, 30 anak belajar pertanian di Guangdong dan 60 anak belajar mandarin, pariwisata dan agribisnis. “Kami sangat mengharapkan kerja sama ini dapat diperluas tak hanya sebatas dengan Provinsi Guizhou namun ke provinsi lain di Tiongkok,” harap Olly.
Guizhou setidaknya memiliki lima strategi pengembangan bakat yang berhasil meningkatkan jumlah profesionalisme antara lain di bidang manajemen perusahaan, teknologi profesional, talenta praktis perdesaan dan talenta bergelar doktor.
Guizhou juga berhasil mengembangkan proyek pembangunan pedesaan dengan memodernisasi sistim produksi, pengolahan dan pemasaran (value chain) komoditas, penyediaan infrastruktur dan bantuan teknis. Guizhou dalam mengentaskan kemiskinan dengan pengaturan status keuangan rumah miskin dan berhasil mengentaskan sebanyak 1,23 juta rumah tangga dari kemiskinan pada 2014.
Gubernur Sun Zhigang juga mengungkapkan bahwa Guizhou memiliki keindahan alam dan taman konservasi serta dua situs warisan budaya dunia (world heritage) dan berbagai kawasan perlindungan alam dan situs purbakala tingkat nasional.