Terinsipirasi dari Film, Mahasiswa Polinema Ciptakan Gim Horor
jpnn.com, JAKARTA - Siapa bilang gim yang beredar hanya dimonopoli oleh pengembang asing. Buktinya, pengembang gim dari lokal terus bermunculan dan ini tentunya juga menjadi kebanggaan tersendiri.
Adalah Muhammad Ali Zulfikar dan Ziedny Bisma Mubarok, mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang membuat gim horor berlatar Jawa.
Mereka adalah game developer dan juga game programmer berbagai permainan yang ada di pasaran saat ini.
Salah satu karya terbarunya adalah Nightwatch at The Gallery, sebuah gim horor di mana pemain berperan sebagai penjaga galeri seni dengan to-do-list dan keputusan yang memengaruhi jalannya permainan.
"Gim horor ini menarik banyak penggemar karena dari hasil studi independen yang kami lakukan, beberapa gim jenis ini memang pemainnya cukup banyak di Indonesia," kata Ziedny Bisma Mubarok kepada JPNN pada ajang Indonesia Technology & Innovation (INTI) di Jakarta International Expo, baru-baru ini.
Polinema merupakan salah satu dari sembilan satuan pendidikan vokasi yang memamerkan 15 gim di INTI.
Keterlibatan mereka ini atas fasilitasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) dalam upaya meningkatkan interaksi satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri sekaligus mengekspos karya/produk melalui beragam event level nasional.
Ziedny menambahkan, ketertarikan dia bersama sahabatnya Ali Zulfikar mengembangkan permainan ini juga didasari oleh antusiasme masyarakat menonton film-film bergenre horor. Di mana, banyaknya animo masyarakat itu maka berbagai jenis film horor pun diproduksi industri perfilman nasional.