Terinspirasi Kasus Ibu Hamil yang Meninggal di Perahu
Rabu, 10 April 2013 – 00:11 WIB
Rosmiati menambahkan, persoalan tidak berhenti di situ. Biaya "ambulans" perahu yang mahal juga menjadi ganjalan bagi warga desanya yang kebanyakan kalangan ekonomi rendah. Tarif perahu itu Rp 2 juta"Rp 6 juta per pasien, bergantung jarak yang ditempuh.
Rosmiati pun berpikir keras untuk mengatasi masalah tersebut. Dia akhirnya mendapat ide dengan menggalang dana kesehatan. Yakni, penarikan iuran wajib Rp 2 ribu per kepala keluarga setiap bulan. Dana yang terkumpul diberikan kepada warga yang bersalin. Besarnya sekitar Rp 500 ribu. Tapi, jika warga tersebut harus dirujuk ke RSUD, dana yang diterima juga semakin besar. Yakni, sekitar Rp 1 juta.
Rosmiati juga menggagas tabungan ibu bersalin. Bedanya, nominal tabungan tersebut tidak dipatok. "Kalau tabungan ini, nominalnya terserah warga dan khusus bagi yang hamil saja," terang dia.