Terjadi Kematian Mendadak saat Olahraga Lari? Ini Penyebabnya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rutin berlari berhubungan dengan risiko kematian jantung mendadak yang lebih rendah dalam jangka panjang.
Penelitian lain juga menunjukkan aktivitas fisik dalam intensitas tertentu dapat menurunkan angka kematian secara keseluruhan termasuk karena jantung mendadak.
"Dari seluruh kejadian kematian jantung mendadak yang terjadi saat olahraga, hanya 6 persen terjadi pada usia dewasa yang rutin berolahraga lari dan atlet, dibandingkan dengan 94 persen pada kelompok orang dewasa yang berolahraga lari hanya sebagai rekreasi alias tidak rutin sehingga perbandingan antara manfaat dan risiko olahraga lari pada kedua kelompok tadi berbeda," paparnya.
Pada kelompok dewasa muda, kata dia, memang olahraga lari tidak secara langsung meningkatkan angka kematian, tetapi lebih berperan sebagai pemicu terjadinya henti jantung pada individu yang memang memiliki kondisi atau kelainan kardiovaskular yang belum terdeteksi sebelumnya.
Seperti kelainan koroner kongenital (bawaan lahir), kardiomiopati, dan penyakit arteri koroner prematur.
Kondisi-kondisi tersebut membuat orang dari kelompok itu rentan mengalami gangguan irama jantung yang mengancam nyawa (misalnya aritmia ventrikel) pada saat seseorang melakukan olahraga lari.
"Sedangkan olahraga lari yang terlalu berat pada orang dewasa yang lebih tua akan meningkatkan insiden sindroma koroner akut bahkan serangan jantung pada individu yang tidak berolahraga secara teratur. Namun, apabila olahraga lari tersebut dilakukan secara teratur dengan porsi yang terukur justru akan mencegah terbentuknya penyempitan arteri koroner, sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya sindroma koroner akut dan serangan jantung yang pada akhirnya akan mencegah kematian jantung mendadak," lanjutnya.
Selain olahraga teratur, bisa dilakukan juga pencegahan kematian mendadak jantung. Di antaranya dengan mengevaluasi riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit keluarga, level aktivitas fisik yang akan dijalani, serta latihan fisik sebelumnya sebelum memulai aktivitas olahraga lari.