Terkait Rebutan Lahan Pengamanan?
Rabu, 15 Juli 2009 – 08:50 WIB
Menurut Poengky, penyebab aksi kekerasan di Papua bisa bervariasi. Pertama, Papua menjadi imbas dari panasnya situasi politik di Jakarta. "Yang kedua terkait dengan pertarungan bisnis jasa keamanan, sebab gangguan keamanan terhadap Freeport selalu terjadi. Termasuk setelah penjagaan dipegang oleh security Freeport dan aparat Kepolisian," katanya. Itu didasarkan pada Kepres pengamanan obyek vital nasional nomor 63 Tahun 2004, yang isinya menjelaskan pengamanan diserahkan pada internal dan polisi. Sebelumnya, Freeport dijaga oleh batalyon TNI.
"Investigasi yang objektif dan independen harus dilakukan," ujarnya. Lemahnya kontrol pasukan juga bisa menjadi faktor tersendiri." Apalagi, pola pembunuhan ini sangat profesional. Jaraknya jauh dan diduga dilakukan oleh sniper atau penembak terlatih," katanya. Poengky menuturkan, ambush (serangan mendadak) terhadap target warga negara asing jelas tidak mungkin dilakukan serampangan. "Penembak harus menghitung benar rute, jam keberangkatan, dan jalur melarikan diri," katanya.