Ternyata, BCA Harus Keluarkan Dana Segini untuk Operasional ATM
jpnn.com - JAKARTA – Ongkos yang ditanggung bank untuk operasional anjungan tunai mandiri (ATM) ternyata cukup tinggi.
Biaya pengadaan mesin ATM PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berkisar USD 5 ribu hingga USD 200 ribu. Sementara itu, biaya operasional tahunannya mencapai Rp 200 juta per unit untuk sewa jaringan.
Selain itu, ada biaya perawatan sebesar Rp 144 juta per mesin per bulan. Biaya itu digunakan untuk biaya sewa, biaya listrik dan AC, biaya kertas, biaya isi ulang uang, biaya asuransi mesin dan uang, biaya cleaning service, dan biaya-biaya lain. Beban biaya tersebut sangat besar karena BCA saat ini memiliki 17.081 unit mesin ATM.
Selain biaya bulanan dan tahunan, BCA mengalokasikan biaya Rp 2.000–Rp 3.000 per transaksi. ’’Semua biaya ditanggung bank sebagai bagian dari layanan pada nasabah,’’ kata Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta kemarin (3/3).
Karena biaya operasional ATM sangat besar, Jahja mengimbau nasabah bijak menggunakan ATM. Misalnya, tidak terlalu sering menggunakan ATM untuk sekadar cek saldo serta mengambil uang secara berkala. ’’Kalau kebutuhan seminggu Rp 500 ribu, sebaiknya tidak dicicil Rp 100 ribu tiap hari,’’ katanya.
Jahja meyakini biaya operasional ATM akan semakin besar setiap tahun. Meski demikian, BBCA tidak berencana membebankan biaya transaksi di ATM kepada nasabah.
Untuk mengurangi penggunaan ATM, semua bank kini berupaya meningkatkan kapasitas teknologi informasi agar nasabah tertarik menggunakan internet banking atau mobile banking.
Selain mengembangkan M-BCA, BBCA memperkenalkan Sakuku. Ini adalah aplikasi untuk ponsel pintar yang digunakan untuk mengirim uang dan meminta dikirim uang. Cara kerjanya mirip kartu kredit, tetapi bedanya uangnya harus dimiliki nasabah terlebih dahulu. ’’Sakuku itu salah satu cara kita untuk kurangi transaksi tunai,’’ ujar Jahja.