Terpinggirkan secara Politik, Dites Keperawanan karena Demo
Minggu, 07 Agustus 2011 – 23:21 WIB
"Perempuan sengaja turun ke Lapangan Tahrir. Mereka ingin berpartisipasi dalam perencanaan revolusi," tegas dia. "Mereka telah membersihkan lapangan (Tahrir) dan merawat korban luka. Bahkan, mereka juga tewas saat orang-orang (demonstran) di lapangan ditembaki (tentara). Tapi, setelah revolusi, kami mencatat sejumlah kebijakan diambil tanpa melibatkan perempuan," serunya.
Dia berharap, revolusi di Mesir mengikutsertakan kaum perempuan sebanyak laki-laki yang dilibatkan. "Tak hanya dalam hal persamaan, tapi juga keadilan sosial. Sayang, hingga kini hasilnya masih nihil," tuturnya.
Para aktivis perempuan lain justru cemas bakal terjadi situasi yang lebih buruk. Mereka khawatir, meningkatnya kekuatan kelompok islamis akan memaksa para perempuan kembali ke peran lebih rendah atau harus tunduk kepada kaum pria.