Tersangka Pembunuhan Bawa Jimat agar Polisi Linglung, Akhirnya...
jpnn.com - KUPANG - Penyidik Polda NTT cuma butuh waktu 16 jam untuk mengungkap penyebab kematian Petrus Taolin. Korban diketahui tewas dianiaya, bukan karena lakalantas.
Menariknya, ada pula dukun yang berusaha 'menutup' kasus ini dengan mantra.
Penyidikan kasus ini sebelumnya dihentikan (SP3) penyidik Polres Belu, dengan kesimpulan murni lakalantas.
Setelah ditangani penyidik Polda NTT, empat pria yang mengaku menganiaya korban sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dari sekian saksi yang diperiksa penyidik Subdit Jatanras Dit Reskrimum di Mapolda NTT, turut diperiksa Christoforus Leto, dukun yang dipakai para pelaku untuk menutup kasus tersebut dengan mantra dan kemampuan sihir yang dimiliki.
Christoforus saat diperiksa penyidik Aiptu Buang Sine mengakui perbuatannya, setelah penyidik menemukan sejumlah benda mencurigakan di dompetnya.
Benda mencurigakan itu adalah jimat atau mantra milik sang dukun Christoforus. Benda-benda asing itu berupa batu kerikil, bulu ayam, kulit kayu dan akar kayu yang dibungkus dengan kertas buku. Ada juga sobekan kertas bertuliskan mantra dalam bahasa daerah.
Ada juga beberapa lipatan kertas berukuran kecil yang sudah dimasukkan dalam tiga plastik bening kecil. “Ini mantra untuk bikin polisi supaya tidak bisa ungkap kasus ini,” aku Christoforus.