Tertangkap, Komplotan Gendam Antarkota Ini Ungkap Modusnya
jpnn.com - SAMARINDA - Komplotan yang diduga terlibat aksi gendam diringkus anggota Polresta Samarinda. Ketika pelaku ini teridentifikasi bernama Ali, 41, Tommeng, 37, dan Zubaidah, 42. Ketiganya sudah menjadi target operasi (TO), yang belakangan diketahui tinggal di Kompleks Grand Taman Sari (GTS), Loa Janan Ilir, Kaltim.
Saat diperiksa bergantian, ketiga tersangka tak berkutik dan mengakui perbuatannya. Saat ditemui media ini, Selasa (30/6), Ali mengaku bahwa aksi komplotannya bukan hanya di Kota Tepian.
Ketiganya pernah beraksi di Balikpapan dan Bontang. "Awalnya, seperti orang Malaysia, padahal bukan," ungkap Ali.
Terungkapnya aksi tiga orang tersebut berawal dari tertangkapnya Zubaidah di terminal Samarinda. Di terminal, polisi mengamankan Zubaidah dengan barang bukti uang palsu. Dari penangkapan Zubaidah, dirinya menyebut Ali dan Tomeng di rumah yang disewa di Kompleks GTS.
Menurut Ali, aksinya dilakukan dengan cara menipu dengan berpura-pura menanyakan alamat menggunakan logat Malaysia. Korban diminta menunjukkan alamat yang dimaksud. Namun, ketika di mobil, aksi ketiganya dilakukan dengan menyentuh badan korban.
"Kalung, cincin, serta uang yang biasanya dimasukkan ke kotak. Dalamnya sudah ada batu mulia," ungkap Ali. Selama perjalanan, korban dibujuk menggunakan batu mulia yang ada dalam kotak tersebut. Selanjutnya, korban diturunkan di tempat tertentu.
Berdasar pengakuan Ali, aksinya di Samarinda dilakukan di daerah Kecamatan Samarinda Kota tiga kali dan di kawasan Samarinda Seberang.
Dalam aksinya, para tersangka menggunakan uang palsu untuk menipu para korbannya.
Sementara itu, Zubaidah yang sempat diwawancarai media ini tak memberikan banyak keterangan. Perempuan tersebut banyak menutup wajah dari sorotan kamera.