Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terungkap! Beras Impor Itu Ternyata Dioplos di Tengah Laut

Ditpolair Mabes Polri Gagalkan Penyeludupan 30 Ton Beras

Jumat, 29 Januari 2016 – 14:22 WIB
Terungkap! Beras Impor Itu Ternyata Dioplos di Tengah Laut - JPNN.COM
Polisi menunjukkan beras impor yang diselundupkan ke Indonesia melalui Batam ternyata di oplos di tengah laut. Foto: Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Dit Polair Mabes Polri sepertinya tak mau tinggal diam melihat aksi penyelundupan sembako yang masih marak terjadi di Batam. Setelah melakukan pengintaian selama dua hari di laut perbatasan Singapura-Indonesia, dua kapal patroli (KP) Dit Polair Mabes Polri berhasil menangkap kapal bermuatan 30 ton beras dan 5 ton gula pasir ilegal, Rabu (27/1) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Kasubdit Gakkum Ditpol air Baharkam Polri, Kombes Yohannes Widodo mengatakan pihaknya menurunkan dua kapal patroli, yakni KP 3016 Bittern dan KP 3009 Anis Madu. Beras dan gula yang diduga ilegal tersebut diamankan dari kapal layar motor (KLM) Jondra Putra GT 142 no 62/CCA yang berlayar dari Singapura.

Selain mengamankan beras dan gula, Dit Polair juga menangkap 11 orang, termasuk pengusaha asal Batam bernama Toyib yang diduga pemilik sembako ilegal tersebut. Untuk mengelabui petugas, penyelundup diduga mengoplos beras yang diduga dari Thailand ke karung beras lokal dengan merek Beras Super Bintang Lima.

"Tapi pemilik beras ini belum mau mengaku. Ini yang terus kami dalami," kata Widodo, seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN) Jumat (28/1).

Menurut dia, kemasan beras impor yang dibawa dari Singapura ditukar dengan kemasan beras lokal lalu dimasukkan ke Batam melalui pelabuhan rakyat. Kemasan karung merek Beras Super Bintang Lima dengan isi netto 25 kilogram itu diduga dibawa dari Batam dalam keadaan kosong.

"Modus tukar karung. Tujuannya mengelabui petugas. Biar dipikir beras itu dari lokal. Namun kita tak tertipu dengan modus mereka," jelas Widodo saat ditemui di pelabuhan rakyat di Tanjungsengkuang yang dikenal dengan nama Pelabuhan Haji Toyib itu.

Mantan Wakapolres Barelang ini mengatakan, untuk menyergap kapal tersebut, pihaknya melakukan pengintaian selama dua hari dengan dua kapal patroli. Selama itu juga, sempat terjadi aksi kucing-kucingan antara petugas dan KLM Jondra Putra yang dinakhodai Ryan Rizal.

"Namun tak ada perlawanan. Semua pihak yang ada didalam kapal langsung menyerah saat kita sergap. Buktinya kapal bisa bersandar di sini," terang Widodo.

BATAM - Dit Polair Mabes Polri sepertinya tak mau tinggal diam melihat aksi penyelundupan sembako yang masih marak terjadi di Batam. Setelah melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News