Terungkap!! Oknum Rutan Diduga Bantu Napi Kabur
Diduga, napi kasus narkoba ini sengaja diantarkan ke rumahnya oleh petugas lapas. Hal itu terungkap dalam rekaman video berdurasi 18 menit 29 detik. Dalam rekaman itu, terdengar percakapan antara petugas jaga dan napi yang diduga Aiman Misjadin.
Rekaman itu terjadi sesaat sebelum napi diantar ke rumahnya. Sebab dalam percakapan, sempat ada penolakan dari salah seorang petugas rutan untuk mengantar. Namun dalam rekaman disebutkan, oknum petugas berinisial S memerintahkan untuk mengeluarkan napi.
Pada rekaman kedua tidak hanya terdengar suara. Sesekali terlihat gambar petugas rutan. Diduga, percakapan itu terjadi malam hari di salah satu pintu utama ke lokasi napi. Sementara dalam rekaman pertama diambil pada malam hari, gambar gelap, dan hanya suara yang terdengar.
Dua rekaman itu diduga berasal dari oknum internal rutan. Rekaman sengaja dilakukan oleh petugas rutan. ”Rekaman yang pertama saat petugas rutan datang ke Surabaya menelusuri kaburnya Abdur Rohman. Sementara rekaman kedua terjadi sebelum napi dikeluarkan dengan sengaja,” kata sumber Radar Madura di Rutan Kelas II B Sampang Minggu (11/10).
Napi ketiga yang berhasil kabur yakni Adim alias Hosimah. Kaburnya Adim belum terungkap dugaan keterlibatan oknum rutan. Namun, hingga kemarin tiga napi belum berhasil ditangkap.
Dikonfirmasi, Kepala Rutan Kelas II B Sampang Akhmad Supriyadi awalnya mengaku tidak mengetahui tentang rekaman tersebut. Tapi, setelah dua rekaman video ditunjukkan, dia mengakui ada dalam rekaman pertama.
Menurutnya, dalam rekaman pertama petugas rutan saat pencarian napi ke Surabaya. ”Kalau rekaman yang di Surabaya saya ada. Waktu itu saya bersama sejumlah petugas mendatangi Abdur Rohman. Kami menelusuri jejak napi, ternyata ada petugas yang memberi uang pinjaman,” katanya.
Sementara pada rekaman kedua, Supriyadi bersikeras mengaku tidak tahu. Dia berjanji akan menyelidiki kebenaran rekaman tersebut. ”Kami kecewa jika rekaman kedua benar. Tapi kami selidiki dulu. Kalau memang benar, akan kami laporkan ke Kakanwil Jatim,” ujar dia. (fat/hud/dkk/jpnn)