The Real Winner is Qatar
Oleh: Dhimam Abror DjuraidQatar dan Maroko menjadi representasi wajah Islam.
Setiap kali Maroko menyelesaikan pertandingan, semua pemain, pelatih, dan ofisial melakukan sujud syukur.
Ketika mengalahkan Spanyol dan Portugal-- dua kekuatan raksasa Eropa—pemain-pemain Maroko bersujud syukur.
Ketika dikalahkan Prancis pun pemain-pemain Maroko tetap bersujud syukur setelah pertandingan.
Bintang-bintang Maroko seperti Asyraf Hakimi—bermain di PSG bersama Messi dan Mbappe—membawa ibunya ke stadion dan mencium sang ibu setiap selesai pertandingan.
Pemain-pemain Barat sibuk membawa dan memamerkan WAG, wives and girlfriends, yang cantik dan berpakain seksi ke stadion, tetapi pemain Maroko membawa ibu dan bapaknya yang berpakaian muslim.
Qatar dengan tegas melarang penggunaan lambang LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) untuk ban kapten tim, dan melarang semua simbol LGBT ke stadion.
Hal ini memunculkan protes keras dari tim Eropa terutama Jerman.