The Vessel
Oleh Dahlan IskanBukan dua-duanya.
Jam 8 pagi saya sudah di situ lagi. Belum ada orang. Yang ada tukang. Memperbaiki sentuhan akhir plazanya. Suara gergaji batu sering membuat hati ngilu.
Saya duduk di tamannya: melihat The Vessel dari luar. Sambil merenung: mengapa karya ini indah?
Bentuknya sih biasa. Imajinasi saya terbelah: mirip sarang tawon? Atau mirip nanas?
Yang terakhir itu karena saya terpengaruh menara kembar di Kuala Lumpur: yang banyak dibilang mirip jagung yang sudah dikupas kulitnya.
Saya pikir lagi: yang membuat The Vessel istimewa mungkin pilihan materialnya itu.
Seandainya dibuat dari beton rasanya hanya akan mirip gedung parkir bertingkat. Kalau dibuat dari baja hanya akan seperti bangunan yang belum jadi. Kalau dibuat dari kaca hanya akan mirip tenaga surya. Kalau dibuat dari steinless steel justru akan terasa 'kejam'.
Namun lapisan The Vessel ini terbuat dari tembaga mengilat. Hampir mendekati mengkilatnya kaca. Pantulan yang dihasilkannya pun bisa punya nuansa yang berbeda. Apalagi banyak sudut yang terbentuk. Oleh tuntutan desainnya.