Tidak Makan Anthony Bourdain
Oleh Dahlan IskanSelasa, 25 Desember 2018 – 04:54 WIB
Selera ternyata mengalahkan apa saja.
“Dari mana Anda tahu restoran ini enak? “ tanya saya.
“Banyak tamu minta diantar ke sini,” katanya.
Saya pun minta berfoto dengan orang-orang Syiah itu. Saya perkenalkan diri: asal saya.
Mereka menyilakan saya ikut duduk di meja panjang itu. Saya memilih meja yang lain.
Saya ingin bebas memilih menu.
Saya pun memesan sup lentil. Biji-bijian yang disebut dalam Injil. Seperti zaitun disebut dalam Quran. Khas Meditaranian.
Saya juga memesan kebbeh. Mirip ontok-ontok Banjar. Atau jemblem Jawa. Hanya isinya daging kambing.