Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tidak Peduli meski Ditentang Godfather Psikiatri

Jumat, 12 September 2014 – 09:35 WIB
Tidak Peduli meski Ditentang Godfather Psikiatri - JPNN.COM
TURUN LANGSUNG: Luh Ketut Suryani (dua dari kiri) mengunjungi keluarga pasien. Metode penyembuhan yang dipakainya telah mengundang kontroversi. Foto: Cokorda Bagus Jaya Lesmana for Jawa Pos

’’Mereka bilang, masak Suryani yang hanya ngajar nyanyi-nyanyi dan meditasi bisa dapat dana sebesar itu. Mereka juga keberatan karena lembaga ini hanya LSM,’’ ungkap guru besar 70 tahun itu.

Berbagai kritik tersebut membuat sang gubernur gerah. Di tengah seruan-seruan negatif yang kian kencang, gubernur akhirnya mengambil keputusan. Dia memangkas dana bagi Suryani Institute hingga 90 persen. Keputusan tersebut tentu sangat mengagetkan Suryani.

’’Januari 2010 saya dapat berita bahwa dana dari gubernur dipotong sampai 90 persen. Saya kaget sekaligus sedih. Bayangkan, saya baru memulai upaya membebaskan para penderita gangguan jiwa, tiba-tiba dananya dipotong habis. Saya langsung menghubungi para relawan. Saya tanya apakah mereka masih mau membantu meski gajinya tidak banyak. Ternyata, mereka tetap mau membantu,’’ urainya.

Dengan kondisi dana yang minim, Suryani meneruskan perjuangan untuk mengakhiri praktik pemasungan di Bali. Dia percaya, Tuhan akan membantu perjuangannya. Karena itu, untuk mendanai pengobatan para pasien, dia tidak segan mengandalkan pemasukan pribadinya dari praktik psikiater.

Yang juga mengagetkan Suryani, meski dananya dipangkas habis, jumlah pasien SIMH bukannya berkurang, tapi malah bertambah banyak. Yakni, dari awalnya 339 orang ’’membengkak’’ menjadi 684 pasien.

’’Mungkin karena keberhasilan penanganan sebelumnya, akhirnya banyak yang meminta bantuan pengobatan kepada kami,’’ paparnya.

Meski begitu, Suryani merasa puas karena 37 persen (253 orang) dari 684 pasien bisa sembuh tanpa perlu menggunakan obat lagi. Selanjutnya, 62 persen (424 pasien) mengalami perbaikan, meski masih memerlukan obat. Sementara itu, hanya satu persen yang tidak mengalami perubahan apa-apa.

Hingga kini, setidaknya sudah ada 79 pasien gangguan jiwa yang sukses dibebaskan dari pasung oleh Suryani. Selain itu, sekitar 1.000 pasien sudah berhasil ditangani. Para pasien tersebut berasal dari beberapa kabupaten seperti Buleleng, Karangasem, dan Gianyar.

SEBENARNYA Prof Luh Ketut Suryani sudah lama berkiprah dalam upaya mengentas para penderita gangguan jiwa di Bali. Memang, saat itu aksinya belum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close