Tidak Tuntas
Oleh Dahlan IskanSeratus tahun keempat, sumber hukum Islam berkembang lagi. Bertambah satu: qiyash. Yang kini sudah di-Indonesia-kan menjadi kias. Yakni menetapkan hukum baru, yang belum ada sebelumnya, berdasar persamaan masalah, latar belakang, manfaat dan akibatnya.
Beliau memberikan contoh satu per satu. Di tiap perkembangan itu. Dengan suara yang tegas. Dengan mimik yang tegar. Dengan alis mata yang naik-turun -- alis mata yang tebal dan panjang memutih itu.
Sosok beliau sangat sederhana. Juga sangat 'Jawa'. Seperti Sunan Giri. Beliau keturunan ke-13 Sunan Giri.
Beliau juga keturunan ke-20 wali yang dianggap setara dengan nabi itu: Syekh Abdul Qadir Jaelani. Kalau diurutkan ke Nabi Muhammad SAW beliau keturunan ke-34.
Jadi, kata beliau, empat sumber hukum Islam itu tidak diterapkan serentak di satu zaman. Jarak diterapkannya satu sumber hukum ke sumber hukum berikutnya sekitar 100 tahun. Berarti sekitar dua generasi.
Sayang sekali santri mulai berdatangan. Masuk ke bagian depan rumah itu.
Matahari baru saja terbit di langit timur. Satu per satu santri bersila di lantai. Di hadapan Kiai Maimoen. Semua mengenakan sarung. Juga kopiah.
Sekitar 30 orang santri memenuhi ruang depan rumah Kiai. Ditambah dua teman saya: Arif Affandi dari Surabaya dan Gus Amik dari Magetan.