Tidak Tuntas
Oleh Dahlan IskanSaya turun dari kursi. Ikut duduk di lantai. Ikut membuka kitab kuning. Yang tulisan Arab-nya gundul --tanpa tanda baca.
Itulah kitab yang ditulis 1.000 tahun lalu. Kitab filsafat: Ihya Ulumuddin. Karya filsuf besar dunia Imam Al Ghazali.
Saya pun mulai mencari halaman yang akan dipelajari pagi itu. Dibantu salah seorang santri di sebelah saya.
Namun Kiai Maimoen minta saya naik ke sofa lagi. Duduk di sebelah beliau. Yang juga sudah membuka kitab di pangkuan beliau.
Pelajaran pun dimulai. Beliau membaca kalimat-kalimat di kitab itu. Dalam bahasa Arab. Para santri menyimak halaman masing-masing. Saya juga menyimak halaman yang sama.
Sesekali Kiai Maimoen menjelaskan apa maksud kalimat itu. Dalam bahasa Jawa. Dengan suara yang datar.
Di halaman kitab itu sebenarnya juga ada penjelasannya. Ditempatkan di pinggir halaman. Dalam tulisan Arab tetapi bunyinya dalam bahasa Jawa halus.
Saat itulah Kiai Maimoen menyisipkan penjelasan pada saya. Bahwa para santri itu kini sudah diakui pemerintah. Disamakan sebagai mahasiswa jurusan filsafat. Dengan gelar sarjana filsafat S-1.