Tidur Siang, Kenali Manfaatnya
Tikus-tikus itu juga bangun lebih cepat dari biasanya pada malam hari, yang biasanya paling aktif.
"Penemuan ini sangat menarik karena mutasi ini memengaruhi periode tidur dan gerakan mata yang berkurang dengan cepat, sebagian besar tidur yang tidak bermimpi, sementara tidur dengan gerakan mata cepat sebagian besar tidak berubah,” kata rekan penulis, Masashi Yanagisawa, seperti dilansir laman Independent, Selasa (11/12).
"Ini menunjukkan bahwa SIK3 terlibat dalam mekanisme pengaturan terkait tidur yang sangat spesifik," jelas Yanagisawa.
Penulis utama Takoto Honda menambahkan bahwa fitur-fitur asam amino khusus dalam protein ini mirip di seluruh kerajaan hewan, yang berarti bahwa temuan tersebut relevan dengan manusia dan bisa menguntungkan penelitian yang mengenai gangguan tidur manusia.
"Sebagai contoh, dalam kondisi idiopatik hypersomnia, pasien mengalami kebutuhan yang kuat untuk tidur dan mengantuk di siang hari, seperti tikus dalam penelitian kami. Penelitian kami bisa membantu menjelaskan alasannya," kata Honda.
Hal ini mungkin menyiratkan bahwa orang yang perlu tidur lebih banyak - sesuatu yang bisa mereka atasi dengan tidur siang - bisa memiliki versi mutasi dari protein yang sama yang diperiksa dalam penelitian.
Namun, mengingat bahwa penelitian dilakukan pada tikus dan bukan manusia, tidak ada cara untuk memastikannya.
Meskipun demikian, temuan ini bisa menjadi terobosan, mengingat bahwa di AS, satu dari tiga orang dewasa tidak cukup tidur, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang didefinisikan sebagai tujuh jam semalam.