Tiga Jenis Banjir Mengancam Ibu Kota
Meski demikian, Teguh cukup terkejut saat menemukan kondisi karet pintu air banyak yang rusak. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Timur, Mustajab, berjanji akan memperbaiki karet penyekat pintu air yang mengalami kerusakan.
Untuk berjaga-jaga, pihaknya membangun posko siaga banjir di Jalan Inspeksi Ciliwung, Kampung Pulo. Posko ini direncanakan akan beroperasi selama 24 jam setiap harinya dengan dijaga oleh sekitar 15 hingga 20 petugas. Tugas mereka juga untuk menjaga rumah pompa dan pintu air sekaligus mengoperasikannya.
Banjir memang masih menjadi momok di Jakarta. Usai hujan, banjir atau genangan datang di sejumlah titik. Disusul macet.
Seperti setelah hujan deras di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, genangan terjadi. Kemacetan arus lalu lintas pun terjadi di kawasan Patung Pancoran, Jakarta, sore kamarin. Kemudian di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, genangan juga terjadi.
Di Jakarta Utara, Jalan Pegangsaan 2, menuju Cakung-Cilincing, kemacetan terjadi. Sebab, di kawasan Kelapa Gading terdapat pembangunan LRT dan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, sedang ada pembangunan Jalan Tol.
Terlihat di kawasan Pancoran beberapa petugas Dishub DKI Jakarta mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan. Dari arah Jalan Soepomo, menuju Gatot Subroto, begitu sebaliknya.
Kemudian dari arah Jalan Raya Pasar Minggu-Jalan Saharjo dan menuju Jalan Gatot Subroto-Cawang, Jakarta Timur. Tak hanya itu, kemacetan juga terjadi di Tol Dalam Kota, seperti di Tol Dalam Kota Cawang-Slipi, Jakarta Barat.
Para pengendara motor dan mobil pribadi pun dibuat lelah dengan kemacetan yang sudah sering kali terjadi. "Ya kalau hujan kan suka pada neduh di kolong jembatan, ditambah genangan juga terjadi jika hujan deras terjadi. Cape juga kalo macet mulu di Jakarta," ucap pengendara motor Doni, 30, karyawan swasta.