Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Kabupaten Menolak, di Sini Pemukiman Eks Gafatar Dijaga Warga

Kamis, 21 Januari 2016 – 07:26 WIB
Tiga Kabupaten Menolak, di Sini Pemukiman Eks Gafatar Dijaga Warga - JPNN.COM
BELI BARANG LELANG. Pembeli barang yang dijual eks Gafatar dan warga sekitar berbaur di pemukiman mantan Gafatar tersebut, di RT I RW 11 Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/1). Foto: Syamsul Arifin/Rakyat Kalbar/JPG

"Apalagi nak (mau) membeli barang-barangnya. Bayangkan, sepeda seharga Rp600 ribu ke atas dijual Rp150 ribu. Kami warga sini tetap berusaha agar tidak terjadi pembakaran, itu kan tindakan anarkis,” terangnya.

Ketua RW 11, Waluyo pun sudah meminta warganya meronda pemukiman tersebut, berjaga bersama aparat keamanan. "Kurang lebih tiga hari, saya tidak tidur. Ini kami lakukan untuk menghindari aksi anarkis," papar dia, matanya memang sembab.

Senada, Suijo, pengurus RT02 Dusun Multorejo berharap, kejadian di daerah lain tidak terulang di daerah tersebut. "(Eks Gafatar,red) ada memang yang tertutup, ada juga yang bergaul. Tapi apapun keputusan pemerintah, kami dari pihak warga mengikutinya. Yang dikhawatirkan penyusup dari luar," tegasnya.

Warga asli lainnya, Iqbal, meminta pemerintah kabupaten tanggap. “Karena kami melihat lokasi yang ditempati eks Gafatar ini sangat strategis. Dekat kantor bupati, Bandara dan pelabuhan,” ungkapnya.

Pemukiman itu dibangun memanjang. Ada enam rumah dan satu aula. Menurut Sigit, wakil koordinator pemukiman tersebut, mereka datang pertama kali pada 3 Agustus 2015.

“Sebanyak 7 KK datang menuju ke rumah kosan di Pontianak sambil mencari lahan untuk cocok tanam, bertahan hidup,” ungkap pria asal Madiun Jawa Timur ini, Rabu (20/1).

Kemudian, beberapa anggota kelompoknya menemukan lahan yang masih dipenuhi semak (mendekati hutan malah). "Lahan yang kami tempati milik orang Pontianak dan warga sekitar. Dengan beberapa perjanjian, bagi hasil maupun sewa" jelas Sigit.

Setelah beberapa bulan berjalan, dan terus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh sekitar, warga di kampung mulai menghubungi dan menanyakan apakah ada tempat kepada Sigit. "Ketika masih banyak lahan, kami kasih tau dan tak lama, warga dari Jawa berdatangan ke sini. Dengan tujuan mengadu nasib," paparnya.

ANGGOTA Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di sejumlah kabupaten, seperti Sintang, Kayong Utara, dan Mempawah, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close