Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Kabupaten Menolak, di Sini Pemukiman Eks Gafatar Dijaga Warga

Kamis, 21 Januari 2016 – 07:26 WIB
Tiga Kabupaten Menolak, di Sini Pemukiman Eks Gafatar Dijaga Warga - JPNN.COM
BELI BARANG LELANG. Pembeli barang yang dijual eks Gafatar dan warga sekitar berbaur di pemukiman mantan Gafatar tersebut, di RT I RW 11 Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/1). Foto: Syamsul Arifin/Rakyat Kalbar/JPG

Akhirnya, mereka dipersilakan menggarap lahan seluas 14 hektar dengan perjanjian. "Tapi baru dua hektar yang kami garap untuk menanam sayur mayur. Ada timun, tomat, kacang panjang, dan beberapa sayur lainnya,” terang Sigit.

Dia menolak anggapan kelompoknya tidak membaur. Semenjak datang ke Desa Limbung, mereka ikut kerja bakti, mulai dari membersihkan jalan makam, parit, dan lahan untuk Posyandu. Kegiatan keagamaan juga dilakukan pihaknya seperti Maulidan dan Robo-robo.

"Sejauh ini baik-baik saja. Yang jelas, kami tidak ada masalah dengan siapapun. Dengan adanya kejadian di beberapa daerah, kami dengan warga lainnya juga ikut melakukan ronda. Bahkan, beberapa hari lalu sempat ada pertemuan di kantor desa dan sepakat tidak ada masalah," bebernya.

Bercocok tanam serta beternak dilakukan kelompok, agar pengerjaannya lebih mudah. "Tergantung keahliannya, kalau yang suka ternak, ya ternak, baik sapi, kambing, bebek. Pokoknya tergantung yang disukainya," kata dia, seraya menambahkan, untuk pendidikan anak-anak menunggu pendaftaran baru dibuka sekolah umum.

Disinggung kerawanan yang terjadi di beberapa daerah, Sigit menyatakan, sebagai warga negara Indonesia, ya harus dilindungi, mempunyai hak hidup, bekerja, dan beragama. Meski begitu, ia menyadari kelompoknya adalah pendatang, apapun keputusan pemerintah daerah, pasti mereka ikuti.

"Kalau masa lalu, ya mohon biarkanlah masa lalu. Tidak ada masa lalu itu baik. Harapan kami tidak dievakuasi keluar Kalbar, kalau dikembalikan ke Jawa, itu bukan jaminan dan bukan solusi. Kami ditinggalkan di perbatasan tidak masalah, yang penting ada lahan tani yang bisa digarap," harapnya.

Terpisah, Kapolsek Sungai Raya, Kompol Dwi Budi Murtiono menyatakan, anggota yang ditempatkannya untuk menjaga pemukiman eks Gafatar tersebut sebanyak tiga orang. “Yang jaga hanya Babinkamtibmas, yang lain monitoring. Kami melakukan penjagaan di lokasi ini semenjak Mempawah bergejolak,” jelas dia. (*)

 

ANGGOTA Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di sejumlah kabupaten, seperti Sintang, Kayong Utara, dan Mempawah, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close