Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Kasus Berbeda, Siap Meledak Kapan Saja

Minggu, 25 Desember 2011 – 19:37 WIB
Tiga Kasus Berbeda, Siap Meledak Kapan Saja - JPNN.COM
Dari situlah sengketa terjadi. Warga kerap memanen sendiri di dalam lahan plasma yang diklaim milik mereka. Namun, perbuatan itu dianggap sebagai tindak pencurian oleh perusahaan tersebut. Tindakan represif lantas kerap dilakukan oleh personel pamswakarsa bentukan PT SWA hingga muncul tragedi berdarah April lalu.

Anggota pamswakarsa tersebut membantai dua warga Sungai Sodong, yakni Syaktu Macan, 19, dan Indra Syafei, 17. Pembantaian itu lantas dibalas dengan pembunuhan dan pemenggalan kepala. Lima karyawan PT SWA tewas akibat aksi tersebut. Mereka adalah Hambali, asisten perusahaan; Haris Fadillah, asisten kebun; Ardi, karyawan bagian dapur; serta Akbar dan Sukamto, keduanya anggota pamswakarsa yang kepalanya dipenggal.

Bupati OKI menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan sosialisasi. Seperti halnya dengan PT BSMI, PT SWA selama ini tidak kooperatif. Permintaan pengukuran lahan ke BPN pun tidak kunjung mendapatkan balasan. Sejak tragedi berdarah April lalu, PT SWA sangat tertutup. Jawa Pos mencoba meminta konfirmasi ke pabrik. Namun, penjaga keamanannya mengatakan bahwa seluruh pihak manajemen tidak berada di tempat.

Kasus agraria yang terjadi di Mesuji, baik di Provinsi Lampung maupun Sumatera Selatan, bak bola salju. Meski saat ini kondisi di tiga kawasan konflik itu tergolong mulai kondusif, ke depan tidak tertutup kemungkinan konflik tersebut kembali membesar. Sebab, penyelesaian konkret atas persoalan itu tak kunjung dilakukan, terutama oleh pemerintah pusat.

PENGADUAN warga kampung adat Megou Pak soal pembantaian di Mesuji membuat publik memfokuskan perhatian ke Lampung. Sebab, dalam pengaduan ke DPR

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close