Tiga Negara Pemilik Hutan Tropis Terbesar di Dunia Menjalin Kerja Sama Trilateral
Oleh karena itu, tiga negara harus memperjuangkan solusi yang paling efektif dan tepat termasuk upaya-upaya mendorong peningkatan pendanaan yang berbasis hasil atau Result-based Payment untuk pengurangan emisi dari pengurangan deforestasi dan degradasi hutan plus (REDD+).
Upaya lainnya adalah mendorong mekanisme pembayaran atas jasa ekosistem (Payment for Ecosystem Services – PES).
Dalam pertemuan ini memang ada beberapa potensi kerja sama dari tiga negara tersebut. Indonesia menawarkan sharing pengalaman dan keahlian kepada Republik Demokratik Kongo dan Brasil terkait pengurangan deforestasi, pengendalian dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta dalam hal pengelolaan hutan sosial untuk masyarakat.
Brasil yang memiliki pengalaman luas dalam pelaksanaan pembayaran jasa ekosistem (PES), pengelolaan dana iklim lewat lembaga Amazon Fund, juga kerja sama kegiatan pengelolaan praktik pertanian dan peternakan yang rendah emisi, pengelolaan sampah dan sanitasi.
Kongo Ingin Banyak Belajar
Republik Demokratik Kongo ingin banyak belajar dari Indonesia dan Brasil. Oleh karena itu, Kongo meminta dukungan dan bimbingan teknis dari Indonesia dan Brasil dalam program REDD+, pengelolaan hutan secara berkelanjutan, termasuk gambut.
Ketiga negara juga membicarakan terkait program keanekaragaman hayati dan bioprospeksi serta rehabilitasi dan konservasi mangrove.
“Setelah pertemuan tersebut, Menteri Brasil, Republik Demokratik Kongo dan saya menugaskan masing-masing pejabat perwakilan untuk membahas tindak lanjut teknis terkait area kerja sama potensial yang dapat dilakukan ke depan baik dalam kerangka kerja sama bilateral maupun trilateral,” kata Wamen Alue Dohong.