Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Perempuan Ini Punya Pekerjaan yang Masih Jarang Dilakukan Warga Indonesia di Australia

Rabu, 25 Januari 2023 – 22:56 WIB
Tiga Perempuan Ini Punya Pekerjaan yang Masih Jarang Dilakukan Warga Indonesia di Australia - JPNN.COM
Andi Eka Pradiana (perawat pasien demensia), Farida Simanjuntak (instruktur mengemudi) dan Nani Puspasari (pekerja seni) merupakan tiga warga asal Indonesia yang menjalani profesi yang tidak mainstream di Australia.  (Istimewa)

Nani Puspasari, pekerja seni

Tidak seperti kebanyakan rekannya yang memilih kuliah di bidang ekonomi dan bisnis, Nani Puspasari yang lulusan salah satu universitas di Surabaya memutuskan datang ke Australia untuk mengembangkan diri sebagai pekerja seni atau 'artist' dan menjalaninya sebagai suatu profesi.

"Yang pertama itu saya struggling karena susah masuk ke jaringan industri seni Australia. Kita sebagai imigran kan datang ke sini tanpa koneksi. Saya pikir hal ini juga berlaku di industri lainnya," ujar Nani kepada ABC Indonesia.

Menurut dia, sebagai pekerja seni, koneksi itu sangat penting, terutama untuk menghubungkan dengan masyarakat seni yang sudah mapan.

"Tantangan kedua adalah karena sudah terlalu banyak artist di sini. Jadi kompetisinya sangat tinggi. Terus problemnya saat ini karena pemerintah juga mengurangi anggaran untuk seni," kata seniman yang sudah 15 tahun berkarir di Australia.

"Jadi bisa dibayangkan begitu banyak seniman yang bersaing untuk mendapatkan grant dari pemerintah. Seniman-seniman terkenal memiliki kemampuan membuat proposal yang bagus-bagus," tambahnya.

Nani mengaku ekosistem seni memang sangat sulit bagi para seniman yang baru muncul, termasuk dari kalangan imigran.

"Dalam lima tahun pertama itu sebagai saya bekerja sebagai desainer dan selanjutnya mencoba masuk ke dunia seni," ujarnya.

Bagaimana pun, Nani merasa senang, karena di kota Melbourne yang multikultural, pemerintahnya memprioritaskan seni dan budaya, sehingga banyak sekali event yang berlangsung setiap saat.

Dari hasil sensus di Australia, kebanyakan warga diaspora Indonesia bekerja sebagai karyawan toko, akuntan, di restoran, atau pembersih

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close