Tiga Pesan Jubir Wapres untuk Warga yang Kukuh Salat Id di Masjid dan Lapangan
"Kemudian ada satu kaidah fikih yang menyebutkan jika diartikan dalam bahasa Indonesia mendahulukan untuk mencegah bahaya itu lebih penting. Kita beribadah di tempat tertentu itu memang bagian dari kesalehan kita. Tetapi jika ada bahaya yang mengancam kita bisa melakukan di tempat lain, seperti di rumah. Itu lebih bagus. Itu harus didahulukan. Sekarang kan yang terancam jiwa dalam inti ajaran agama, menjaga jiwa, menyelamatkan kematian dari bahaya itu lebih utama. Atas dasar itu fatwa-fatwa itu," jelasnya.
Kedua, Cak Duki meminta masyakat taat imbauan pemerintah demi kebaikan bersama agar tidak makin banyak yang terjangkiti covid-19.
"Wajib, sepanjang pemerintah tidak mengajak kepada hal-hal yang tidak baik, kemungkaran dehingga demikian sebaiknya salat di rumah saja," tegasnya.
Ketiga, Cak Duki juga mengingatkan agar masyarakat tidak langsung berpuas diri karena wilayah tempat tinggal sudah zona hijau.
Meski zona hijau, dia tetap menyarankan salat id ada baiknya dilaksanakan di rumah masing-masing.
Apalagi kini, jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang belum menjalani tes covid-19 masih banyak dan berbaur dengan masyarakat sehingga sangat diimbau untuk tetap social distancing, physical distancing dan menghindari keramaian serta berkumpul dalam jumlah banyak.
"Orang-orang yang mengganggap dia sudah zona hijau, itu belum zona hijau dalam arti yang sebenarnya. Karena belum dilakukan PCR test secara masif di setiap titik. Data-data seluruh provinsi posisinya dalam konteks pandemi itu masih di atas 1 jadi belum nol," pungkas Cak Duki. (flo/jpnn)