Tim Jokowi: Pendiri PAN Lihat Banyak Penyimpangan di Oposisi
jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menilai keinginan lima pendiri PAN untuk mendepak Amien Rais sebagai ketua dewan kehormatan membuktikan adanya goncangan di internal partai oposisi itu.
Menurut Juru Bicara TKN Arya Sinulingga, lima pendiri PAN seperti Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin melihat partai tidak sehat selama Amien bercokol di dalamnya.
"Kami lihat bahwa di pihak lawan kami terjadi goncangan-goncangan di internal mereka sendiri terhadap kondisi perpolitikan yang ada di Indonesia. Kalau baca apa yang disampaikan oleh para pendiri PAN, mereka melihat banyaknya penyimpangan di kubu mereka," kata Arya di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).
Oleh karena itu, para pendiri PAN menilai penting untuk mengeluarkan nama Amien dari struktural dan kultural partai. "Satu bangsa itu bisa rapuh kalau apa yang dilakukan oleh Pak Amien Rais terus dilakukan," jelas dia.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Arsul Sani enggan mengomentari secara khusus terkait yang terjadi di tubuh PAN. Namun, sekjen PPP ini memaparkan, partainya juga mengalami perbedaan politik di Pilpres 2019, tetapi tetap solid mendukung Jokowi - Ma'ruf.
"Nah, PPP asalnya tiga tahun selisih terus. Selisihnya akibat dukungan capres juga. Ada juga faktor-faktor itu di 2014," kata dia.
PPP, lanjut Arsul, mendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan menentang Jokowi - JK di Pilpres 2014. Pelompatan dukungan itu di Pilpres 2019 mendapat pertentangan dari akar rumput.
Namun, persentasinya kecil, hanya 30 persen. Hal itu pun, menurut Arsul, disadari oleh Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Rommy). "Tetapi perbedaannya, kalau di kami di tingkat struktural, apalagi di elite pusat, itu relatif kompak," jelas dia. (tan/jpnn)