Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tinggalkan Jejak Sejarah Kelahiran Pancasila

Jumat, 19 Desember 2014 – 02:32 WIB
Tinggalkan Jejak Sejarah Kelahiran Pancasila - JPNN.COM
Syafrudin menjelaskan artefak-artefak sejarah peninggalan Bung Karno selama menjalani pengasingan di Ende, NTT. Foto: Thoriq S. Karim/Jawa Pos/JPNN.com

Rumah tempat pengasingan Bung Karno itu terbilang amat sederhana. Sebagian besar dindingnya masih terbuat dari papan. Salah satu kamarnya bersambung dengan ruang tamu. Di kamar itulah Bung Karno bersama istri tidur.

Ada lagi satu ruang tamu tanpa meja kursi alias lesehan. Tempat itu semula sering dimanfaatkan para tokoh agama, seniman, tokoh masyarakat, dan tamu istimewa lainnya untuk berdiskusi secara lesehan.

Rumah tersebut juga mempunyai pekarangan yang cukup luas. Presiden pertama RI itu kerap menghabiskan waktu di pekarangan untuk bercocok tanam. Sampai sekarang beberapa tanaman peninggalan Bung Karno masih dibiarkan tumbuh di tempatnya. Salah satunya pohon kipi yang berada di sisi kiri rumah tersebut.

Mencapai rumah Bung Karno terbilang tidak susah. Dari Bandara Hasan Aroeboesman NTT, perjalanan tidak lebih dari 15 menit. Pengunjung dari luar bisa menggunakan jasa ojek atau travel resmi yang ada di bandara. Masyarakat di Ende umumnya sudah tahu lokasi rumah pengasingan Bung Karno yang bersejarah itu.

Selain bangunan yang masih terjaga baik, Bung Karno meninggalkan sejumlah artefak bernilai nominal tinggi. Di antaranya berupa perabotan rumah tangga, surat nikah, surat cerai, hingga biola kesayangan. Ada pula dua tongkat yang masing-masing punya ciri khas.

Tongkat dengan genggaman berbentuk monyet biasanya digunakan Bung Karno saat menemui perwakilan pemerintah Belanda. Itulah simbol penghinaan terhadap penjajah. Sedangkan satu tongkat lain memiliki genggaman polos.

"Bung Karno menggunakan tongkat ini ketika bertemu sahabatnya," ucap Syafrudin.

Selain rumah pengasingan, Kabupaten Ende kerap disebut sebagai Kampung Bung Karno. Banyak petilasan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

PROKLAMATOR Kemerdekaan Soekarno pernah tinggal di Kabupaten Ende empat tahun. Rumah bersejarah itu kini terawat baik dan menjadi bangunan cagar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close