Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tingkatkan Daya Saing dan Produktivitas Pertanian, Kementan Beri Pelatihan Pemupukan Berimbang

Jumat, 23 April 2021 – 21:43 WIB
Tingkatkan Daya Saing dan Produktivitas Pertanian, Kementan Beri Pelatihan Pemupukan Berimbang - JPNN.COM
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Training of Trainers (ToT) dengan bertema "Pemupukan Berimbang Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Pertanian" secara online yang diikuti oleh penyuluh dari seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menjelaskan saat ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tak ada yang tak bisa ditanam di Indonesia ini.

“Keuntungan kita matahari terus bersinar, awan membawa hujan, angin tidak pernah berhenti dan kita punya banyak sungai. Ada 273 juta orang yang butuh makan, namun mereka sudah terbiasa dengan pertanian,” papar Mentan Syahrul dari AWR Kanpus Kementan pada Jumat (23/4).

Kendati begitu, Mentan SYL melihat ada satu kekurangan yakni ilmu yang lebih efektif agar pertanian kita lebih efisien.

"Inilah tugas pemerintah. Melalui Kostratani mari kita wujudkan petani yang sejahtera. Penyuluh tidak boleh membiarkan ada lahan menganggur yang tak menghasilkan uang. Usai panen langsung tanam lagi," ucap SYL -panggilan Syahrul Yasin Limpo.

Sebagaimana diketahui, tahun ini sektor pertanian berhasil memperkuat PDB negara cukup tinggi. Dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor ini terus tumbuh sebesar 16,4 persen.

Selain itu, ekspor pun meningkat dari Rp 390,16 triliun menjadi Rp 450,79 triliun, dan nilai tukar petani (NTP) pun naik 103,25 persen. Sektor pertanian juga menyerap tenaga kerja 38,2 juta jiwa.

Di sisi lain, khusus mengenai masalah pupuk, dia menegaskan tidak kelangkaan di lapangan. Sebab, yang terjadi adalah kekurangan.

Mentan Syahrul Yasin LImpo juga menegaskan tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di lapangan, yang terjadi adalah kekurangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News