Tingkatkan Daya Saing, Pemerintah Kembangkan Kakao
Guna meningkatkan produktivitas kakao, pemerintah akan mendorongnya dengan penggunaan bibit unggul. Artinya, di hulunya sudah disiapkan dengan benih (bibit, red) unggul yang potensi produksinya bisa 3 kali lipat dibanding saat ini.
“Jadi, di hulunya akan kita dorong melalui program BUN 500 untuk lima tahun ke depan,” ujar Kasdi.
Menurut Kasdi, kebun benih unggul tersebut akan dibangun di sekitar kawasan perkebunan (kakao). Dengan cara tersebut, petani atau pekebun akan lebih mudah mendapatkan benih unggul. “Apabila ketersediaan bibitnya dikembangkan di sekitar sentra kebun rakyat, budidayanya akan lebih efisien. Dengan begitu, petani ke depan akan mampu bersaing,” ujarnya.
Kasdi mengakui, budidaya kakao baik di hulu maupun hilir juga perlu penanganan lebih intensif, terintegrasi dan berkelanjutan. Karena itu, dia mengingatkan agar seluruh stakeholder selalu waspada terhadap perubahan perilaku OPT, sebagai dampak dari perubahan iklim.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian pemerintah. Diantaranya, adanya serangan OPT dan belum diimplementasikannya Good Agricultural Practices (GAP) secara konsisten, terjadinya degradasi tanah, rendahnya penanganan pasca panen dan sebagian besar biji kakao belum difermentasi.
Apalagi, dari luasan kebun kakao yang dikelola petani sudah banyak tanaman yang sudah tua dan tidak produktif, sehingga perlu penanganan khusus. Begitu juga dengan kurangnya intensitas pemeliharaan kebun (terutama perkebunan rakyat), juga perlu diperhatikan.(jpnn)