Tingkatkan Efisiensi Ekonomi, Bea Cukai dan Korea Customs Service Teken AEO MRA
Kerja sama pertukaran data elektronik SKA/Electronic Certificate Of Origin (E-COO) antara Indonesia dan Korea Selatan yang mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Februari 2020 juga turut dikukuhkan dalam pertemuan tersebut. Implementasi ini merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) on Electronic Certificate of Origin Data Exchange antara Indonesia (Bea Cukai, LNSW, dan Kemendag) dengan KCS yang ditandatangani pada tanggal 2 April 2019 di Bali.
Di akhir sesi pertemuan turut disinggung mengenai rencana penyelenggaraan World Customs Organization (WCO) Information Technology (IT) Conference pada tanggal 3-5 Juni 2020 yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah. Indonesia berharap KCS dapat menjadi salah satu sponsor dalam acara tersebut. Selain itu, Bea Cukai berharap KCS dapat mendukung Indonesia sebagai vice chair WCO Regional Asia Pacific 2020-2022.
Agenda pertemuan di Korea Selatan ini akan ditindaklanjuti oleh Bea Cukai, LNSW, dan Staf Khusus Menkeu antara lain dengan melakukan monitoring dan pengukuran dampak dari E-COO dan MRA serta mengundang asosiasi, Angkasa Pura, dan Perusahaan Jasa Titipan (PJT) untuk pengembangan modern supply chain di bandara. Disamping itu juga akan dibuat usulan kolaborasi sistem logistik nasional sebagai pengembangan lebih lanjut dari Indonesia National Logistic Ecosystem (NLE) dan penyusunan sebuah grand design/blue print.
Beberapa area kerja sama berikutnya telah diusulkan antara lain, Customs Mutual Administrative Arrangement (CMAA) terutama untuk kegiatan intelijen dan real-time exchange of import export document sebagaimana telah dilakukan antara Bea Cukai Indonesia dengan Bea Cukai Singapura. Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, Bea Cukai berharap kedepannya dapat terjalin sinergi yang kuat diantara negara anggota World Customs Organization (WCO), sehingga akan memberikan dampak positif untuk mendorong penerapan tata niaga ekspor dan impor yang lebih efektif dan efisien.(ikl/jpnn)