Tingkatkan Kompetensi Guru Vokasi, Kemendikbudristek Perkuat Upskilling & Reskilling
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus meningkatkan kompetensi guru vokasi melalui kegiatan upskilling dan reskilling.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek, Saryadi Guyatno, dengan adanya upskilling dan reskilling diharapkan para guru vokasi, terutama guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa memiliki kompetensi profesional sesuai dinamika dan perubahan yang ada di dunia kerja.
"Kemajuan teknologi juga menuntut para pendidik harus siap dengan perubahan kompetensi yang berlangsung sangat cepat tersebut," kata Saryadi Guyatno dalam pembukaan Program Upskilling dan Reskilling BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata secara daring, Senin (30/8).
Dia menambahkan, teknologi juga memiliki pengaruh pada tuntutan kompetensi yang dibutuhkan saat ini. Kemendikbudristek merancang upskilling dan reskilling, yakni menggabungkan peningkatan kemampuan teknis dan nonteknis dengan berdasarkan pada standar kompetensi di dunia usaha dan industri.
Tujuannya kata Saryadi, untuk meningkatkan sisi pengetahuan serta keterampilan para pendidik terutama guru SMK.
"Dengan adanya upskilling dan reskilling saya berharap para pendidik khususnya guru SMK terbiasa dengan iklim dan budaya kerja di dunia usaha dan dunia industri. Selanjutnya bisa menularkannya kepada guru dan instruktur lainnya," bebernya.
Bagi guru SMK juga dapat meningkatkan kualitas, metode, proses belajar mengajar, serta hasil pembelajaran kejuruan berbasis kurikulum paradigma baru
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Sabli mengatakan, kegiatan upskilling dan reskilling, guna meningkatkan profesionalisme guru SMK melalui kerja sama yang selaras dengan perkembangan kompetensi teknis, kejuruan dan kerja pada DUDI maupun dunia kerja.