Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Sumba, Gustaf Tamo Mbapa Hadirkan Atonik

Kamis, 06 Agustus 2020 – 02:49 WIB
Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Sumba, Gustaf Tamo Mbapa Hadirkan Atonik - JPNN.COM
Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelis Kodi Mete (kedua kiri) dan Gustaf Tamo Mbapa (kanan) saat kegiatan sosialisasi Atonik di Tambolaka, Sumba Barat Daya kepada 100 desa pada Senin 3 Agustus 2020. Foto: Dokpri

jpnn.com, SUMBA BARAT DAYA - Atonik 6.0 L, suplemen perangsang tumbuh tanaman (bio suplement) telah hadir di Sumba. Produk pertanian ini telah teruji dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30 persen sebagaimana riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang telah banyak digunakan di Jawa dan Sumatera ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya membuat semua tanaman dapat dengan cepat tumbuh merata.

Selain itu, memulihkan tumbuhan misalnya pada daun dan batang yang rusak dengan cepat; mampu menyediakan produk kualitas yang lebih baik, dan melindungi terhadap berbagai kondisi pertumbuhan negatif tanaman.

Atas kerja sama dengan PT Oat Mitoku Agrio Penggunaan produk zat pengatur tumbuh (ZPT) ini disosialisasikan di Tambolaka, Sumba Barat Daya kepada 100 desa pada Senin 3 Agustus 2020.

Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Sumba, Gustaf Tamo Mbapa Hadirkan Atonik

Gustaf sapaan Agustinus Tamo Mbapa yang mendatangkan PT Oat Mitoku Agrio ke Sumba yakin kemitraan dengan pemerintah daerah dalam penggunaan atonik akan meningkatkan kesejahteraan petani di Sumba.

"Ini dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Harapannya dapat membantu petani. Dengan produktifitas pertanian yang meningkat otomatis akan meningkatkan pula pendapatan petani,” kata Gustaf.

Kegiatan sosialisasi Atonik ini dibuka langsung oleh Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelis Kodi Mete.

Atonik 6.0 L, suplemen perangsang tumbuh tanaman (bio suplement) ini telah teruji dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30 persen sebagaimana riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News