Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tingkatkan Produktivitas, Petani Kopi Garut Terima KUR

Kamis, 12 Maret 2020 – 08:20 WIB
Tingkatkan Produktivitas, Petani Kopi Garut Terima KUR - JPNN.COM
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat hadir dalam acara perayaan Hari Kopi Nasional. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa produksi kopi nasional tahun 2018 sebesar 717,9 ribu ton dari luas areal mencapai 1,23 juta hektar. Hal itu disampaikan saat peringatan Hari Kopi Nasional di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (11/3).

Menurut Mentan Syahrul, masih rendahnya produksi yang masih jauh dari potensi optimal disebabkan oleh kondisi tanaman yang sudah tua dan tidak produktif, tanaman yang diusahakan bukan klon/varietas unggul, serangan OPT dan belum diimplementasikannya Good Agricultural Practices (GAP) secara konsisten serta dampak terjadinya perubahan iklim.

“Di samping itu, pada aspek hilir, kualitas biji juga masih rendah antara lain karena penanganan panen dan pasca panen belum sesuai Good Handling Practices (GHP),” kata Syahrul.

Senada dengan Mentan Syahrul, Asep Sukarna dari Asosiasi Petani Kopi (APEKI) Bandung Barat Propinsi Jawa Barat mengatakan bahwa fasilitasi penanaman dari Pemerintah dan swadaya masyarakat dalam kurun waktu lima tahun terakhir sangat tinggi.

Namun, Asep menjelaskan, pembangunan atau fasilitasi Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan pasca panen belum memadai. Menurutnya, ini bisa menjadi bom waktu dikarenakan produksi melimpah sedangkan sarana dan prasarana pengolahan kurang.

“Apalagi sekarang kita menghadapi virus corona yang berpotensi menghambat ekspor. Sekarang ini para importir kondisinya masih menahan PO-nya. Padahal 70 persen kopi asalan di Jabar di ekspor ke luar negeri. Kalau tidak ada rencana strategis memaksimalkan pasar lokal bisa terjadi penumpukan produksi dan penurunan harga,” katanya.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan pengembangan kopi berkelanjutan dengan kegiatan utamanya yaitu perluasan, rehabilitasi, intensifikasi, bantuan alsin pasca panen termasuk unit pengolahan.

Selain mendorong peningkatan produksi, Mentan Syahrul juga mendorong kemandirian para petani dalam mengembangkan usaha taninya dengan mengakses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Mentan Syahrul mendorong kemandirian para petani kopi di Garut untuk mengembangkan usaha taninya dengan mengakses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close