Tionghoa, Dulu dan Sekarang (2-Habis)
Tionghoa Bersambut, Bagaimana Yin Ni Hua Ren?Selasa, 27 Januari 2009 – 00:40 WIB
Memang, kenyataannya sebenarnya seperti itu. Tapi, juga tidak mengada-ada bahwa golongan Tionghoa merasa seperti itu. Setidaknya sebagian di antara mereka yang lama-lama menjadi mayoritas di antara mereka. Yakni, sejak awal Orde Baru, sejak ada desain dari penguasa waktu itu bahwa penyebutan kata ’’cina’’ bukan lagi untuk identifikasi ras saja, tapi juga untuk ’’menyudutkan’’ ras tersebut. Yakni, untuk ’’mencina-cinakan’’ mereka dalam konotasi yang semuanya jelek.
Tentu, tidak semua orang Tionghoa tahu itu. Bahkan, banyak orang Tionghoa yang mengatakan ketika dipanggil ’’cina’’ juga tidak merasa apa-apa. Lebih dari itu, kata Tionghoa berasal dari bahasa daerah di Provinsi Fujian-Guangdong dan sekitarnya.
Lalu, bagaimana dengan orang ’’cina’’ yang dulunya berasal dari luar wilayah itu? Tapi, adanya latar belakang pencina-cinaan itulah akhirnya yang membuat umumnya orang Tionghoa dari mana pun asal-usulnya dulu ikut tahu dan merasakan penyudutan tersebut.